ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMPLASI - Malang (Komunitas Mahasiswa Dan Pelajar Sila - Malang)

KOMPLASI - Malang “Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Sila - Malang” Januari, 2009.

PENGUMUMAN !!!

"Mohon untuk dibaca dan diberitahukan kepada teman-teman yang lain"

KEBERSAMAAN KELUARGA KOMPLASI MALANG

Lagi asik bergoyang bersama-sama. hehehe.

Di Pantai

Kebersamaan yang tak terlupakan.

HAVE FUN PICNIC Bajul Mati

"kebersamaan keluarga Komplasi Malang"

Kamis, 31 Oktober 2013

KEBERSAMAAN KELUARGA KOMPLASI MALANG




Selasa, 29 Oktober 2013

LARANGAN MENGAMBIL ORANG KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN



Dalil-dalil yang melarang mengambil pemimpin dari golongan orang-orang kafir.
jadi berhati-hatilah dalam memilih seorang pemimpin diantara kalian.

(QS. Ali 'Imron:28,
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Al-Maa-idah:51,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

Al-Maa-idah : 57
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
                 
An-Nisaa':144
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?

HAVE FUN PICNIC ( BUJUL MATI )



Assalamualaikum...
kami ucapkan terima kasih kepada semua keluarga Komplasi Malang yang telah ikut berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh Divisi Humas. harapannya kebarsamaan ini akan terus berlanjut dalam acara selanjutnya.
tadi Alhmdulillah Anggota yang ikut dalam HAVE FUN PICNIC di pantai sekitar 20 orang . walaupun terkendala Transportasi dll, tapi kami tetap berikan apresiasi pada keluarga yang tetap bersemangat ikut dalam kegiatan ini.
tanggapanya bagaimana acara tadi seru atau gmana?
kalau ada kritik dan saran kami akan siap menerimanya untuk perbaikan,
terima kasih keluarga semua..

Inilah suasana Kekeluargaan yang ada di KOMPLASI MALANG 



sekian,,,  hehheheeh :)

HUBUNGI KAMI

 
Apabila Ingin menghubungi kami bisa mengirimkan ke Alamat :
Facebook : https://www.facebook.com/komplasi.malang
Twitter : https://twitter.com/KomplasiMalang
atau kirimkan Ke Email Kami : komplasi09@gmail.com
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf

https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf
https://www.facebook.com/komplasi.malang#sthash.uRuzbK3f.dpuf

Sudahkah Anda Bersyukur??

Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
MENSYUKURI NIKMAT
Hadits ini sebagai perincian dari hadits ke-dua puluh lima. Bershodaqoh adalah wujud dari mensyukuri nikmat. Seluruh anggota badan harus menunaikan syukur.
Mensyukuri nikmat ada dua macam, wajib dan sunnah. Syukur yang wajib yaitu setiap hari menggunakan seluruh anggota badan untuk menunaikan kewajiban, dan tidak digunakan untuk yang haram. Syukur yang sunnah yaitu melaksanakan hal-hal yang sunnah setelah yang wajib. Syukur yang sunnah bisa diwakili hanya dengan mengerjakan sholat dhuha dua rakaat.

Hari ini Pragmatisme Pendidikan, Besok apa lagi???*


Melihat dan merasakan sendiri pendidikan dewasa  ini sangat amat melenceng dari substansi adanya pendidikan, ketika pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah kebutuhan asasi manusia untuk menjadi manusia sehingga pada akhirnya bisa berguna bagi manusia dan alam namun telah ternodai dengan pemikiran-pemikiran pragmatis yang menjadikan pendidikan hanya terpaku pada nilai kuantitas bukan kualitas. Masyarakat dan kita sendiri sebagai subjek dan objek pendidikan hanya terpaku pada hal-hal yang pragmatis, ketika kita hidup sebagai “akademisi” hanya memiliki main set masuk kuliah, mengerjakan tugas, ada kuis dijawab, ikut UTS, ikut UAS dan pada akhirnya mendapat nilai A. kemudian ketika dalam aktifitas sehari-hari dikelas para “akademisi” hanya terjebak dalam buaian retorika semu dan gagasan yang menghiasi ruang kelas, dan ketika masa untuk beretorika semu dan gagasan indah dalam ruang kelas itu sudah habis (jam  kuliah selesai) maka seakan-akan burung yang keluar dari sangkar menjadi seorang yang bebas dan melepaskan semua hal yang telah dikerjakan dalam beretorika semu dan gagasan indah di kelas. Realita yang terjadi tersebut dapat disebut sebagai pragmatism pendidikan.
Padahal, pendidikan yang pada hakikatnya adalah sebagai kebutuhan asasi manusia untuk memanusiakan manusia dan untuk berguna bagi manusia dan alam. Lebih jelas lagi menurut Imanuel Khan menjelaskan pendidikan merupakan suatu proses humanisasi yang artinya dengan pendidikan manusia akan lebih bermartabat, berkarakter, terampil, yang memiliki tanggung jawab terhadap sistem sosial sehingga akan lebih baik, aman dan nyaman. Ditambah lagi bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantoro menggambarkan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yangselaras dengan alam dan masyarakatnya. Intisari dari kedua ahli tersebut adalah pendidikan adalah proses humanisasi agar lebih berkualitas sehingga bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.
Merujuk pada hakikat pendidikan seperti yang telah dijelaskan Imanuel Khan dan Ki Hajar Dewantoro, maka seharusnya pada tataran taktis atau pada tataran lembaga atau intitusi pendidikan bisa menjadikan pola pendidikan yang ada khususnya pada kampus sebagai tempat dimana ide, gagasan yang substansial itu ditampilkan, bukan hanya menjadi tempat lahirnya para penghafal dan pencatat teori materi yang diujikan oleh dosen. Ketika hal ini bisa diterapkan maka dipastikan kampus akan menjadi tempat para akademisi untuk saling berwacana, beradu argument, dan beradu pemikiran untuk menemukan solusi memperbaiki keadaan social. Refleksi kebelakang tentang bagaimana Ki Hajar Dewantoro mendirikan sebuah Perguruan Tamansiswa pada tahun 1922, dimana pendidikan Tamansiswa berciri khas Pancadarma, yaitu 1) Kodrat Alam; 2) Kemerdekaan; 3) Kebudayaan; 4) Kebangsaan; 5) Kemanusian,  yang berdasarkan Pancasila. Sehingga dari sini dapat dijelaskan makna yang tersirat dari Ki Hajar Dewantoro, bahwa seorang yang berpendidikan maka dia akan menjadi manusia yang berkualitas dan bermanfaat bagi sesama.
Ketika pendidikan menjadi pragmatis, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa banyak dari kita malah lebih menikmati untuk menjalani hidup dan berkecimpung pada tataran akademis pragmatis, padahal kalau melihat Tri Dharma perguruan tinggi menyatkan bahwa mahasiswa atau dosen itu harus pertama. pendidikan dan pengajaran, kedua. penelitian dan pengembangan, ketiga.pengabdian pada masyarakat. Kalau pada saat ini banyak diantara kita hanya focus pada akademis yang pragmatis maka secara langsung kita telah melanggar tri dharma yang kedua dan ketiga, yaitu untuk menjadi mahasiswa yang meneliti dan mengembangkan serta mengabdi pada masyarakat.
Memang berat untuk menjalankan ketiga tri dharma tersebut, namun setidaknya setetes ilmu yang telah kita terima dan kita fahami bisa menjadi alat kita mengabdi pada masyarakat. Entah itu dengan ikut turun aksi membela rakyat, ikut menjadi voloenter LSM, menjadi anggota LSM, membuat LSM, dan lain sebaginya. Namun ketika memang sudah mentok tidak bisa menjadi mahasiswa yang mengabdi pada masyarakat, maka jadilah orang yang mensuport kawan-kawan yang berusaha selain akademis juga mengabdi pada masyarakat. Pragmatism pendidikan adalah sumber banyak bencana yang melanda bangsa kita, mari mulai dari diri untuk sadar dan bisa menjadi selayaknya dan berusaha yang menjalankan tri dharma perguruan tinggi, agar kedepannya adalah negara yang kita cintai ini, bangsa yang kita cintai ini, bisa menjadi bangsa yang besar seperti yang dicita-citakan para pendiri negara ini, negara Indonesia.
Pendidikan menjadikan manusia lebih bisa bermanfaat bagi sesama.
(Faris I.I: 2013)
Prgamatisme pendidikan adalah awal para akademisi menjadi musuh bangsa
(Faris I.I: 2013)


*Penulis adalah Faris Imamuddin Ilmi, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
Silahkan kirim kritik dan saran ke FB : Faris Muddin, TW: @FarisMuddin, Email: Faris13_xa@yahoo.com.