Jumat, 29 November 2013

Pacoa Jara (Pacuan Kuda)

Pacuan Kuda atau dalam bahasa Bima disebut “Pacoa Jara” tampaknya makin marak di Bima. Paling tidak pacuan kuda diselenggarakan 2 kali setahun, yaitu pada hari-hari besar seperti Hari Proklamasi (Agustus) dan Hari Pemuda (Oktober). Pacuan kuda ini dilaksanakan dalam bentuk kejuaraan, bahkan melibatkan juga peserta dari daerah lain, Dompu, Sumbawa, hingga dari Lombok. Yang menarik, hadiah bagi jawara pacuan kuda ini tidak sedikit, sehingga banyak peminatnya. Hadiah pertama antara lain sebuah sepeda motor + sepasang anak sapi + hadiah lainnya. Setiap peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000,- Jika ternyata kalah dan keluar, peserta yang penasaran bisa mendaftar lagi. Nah, untuk satu periode pacuan, jumlah pendaftar ini bisa mencapai 800 hingga 1000 peserta! Selain di Panda, arena pacuan ada juga di kota Bima dan di Sila.
  

Ntumbu (Adu Kepala)
 
Salah satu budaya bima yang masih bertahan dan terus dikembnangkan adalah adu kepala. Buaya dan sekalugus keseniaan ini berlokasi di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Tradisi yang sudah berumur sama dengan keberadaan daerah bima ini tidak sembarang orang dapat memainkannya. Hal ini karena perlu dipelajari secara serius dan mendalam melalui seorang guru. Sehingga tidak heran, hanya terdiri dari beberapa orang saja yang mampu memerankan tradisi tersebut. Belum lama ini digelar budaya adu kepala di halaman Kantor Bupati Bima dan mendapat prehatian luas dari masyarakat, termasuk turis manca negara.

0 komentar:

Posting Komentar